Ust edi, mungkin bukan nama yang baru di dalam bidang dakwah, semula ia mewakafkan diri untuk berjihad di dalam bidang agama dalam menyampaikan kebenaran, tetapi ada kegundahan di dalam hati beliau.setelah selama 30 tahun, masuk masjid, mushala, langar dan surau.dan selama itu pula ustd edi mendengarkan keluh kesah dan berbagai permasalahan dari jama, ah beliau.
Baik keluh kesah dalam agama, ekonomi keluarga, dan permasalahan kemasyarakatan yang menyangkut hajat hidup orang banyak ustd edi selalu siap mendengarkan dan membantu semampu kemampuan beliau ujar salah seorang tokoh masyarakat di kabupaten agam tutur amrizal hal senada juga di amini oleh kelompok himpunan dai dan mubalig Kota Bukittinngi.
Beliau orang nya low profile, yang mana sewaktu masih kecil beliau pernah jualan kaki lima di pasar atas kota bukittinggi, dan sewaktu masih kuliah di STIN Syech jamil jambek yang sekarang bernama UIN bukittinggi, beliau tinggal di mushala dan masjid.
Memang hidup beliau penuh perjuangan dalam menuntut ilmu, dan mensyiarkan agama allah di muka bumi ini tutur salah seorang mubaligh yang tidak inggin di sebut kan nama nya.
Ketika di konfirmasikan kepada ustd Edi. Dia nya hanya tersenyum dan mengatakan semua ini sudah ada dalam ketetapan allah swt.kita manusia cuma menjalankan nya saja. Dan alhamdulilah untuk menjawab kegundahan masyarakat yang selama ini di sampaikan kepada saya ( ust edi).
Partai golkar meminta juga untuk mewakafkan diri untuk masyarakat dan agama melalui konstitusi Untuk maju di daerah pilihan bukittinggi dan agam, menjadi wakil rakyat untuk provinsi sumatra barat , Tutur ust edi mengakhiri wawancara.
(Roni).
Baca juga:
Alex Wibisono: Demokrasi Kentut
|